Cara Budidaya Buah Naga


cara menanam buah naga sebenarnya bisa Anda dapatkan melului buku pertanian ataupun melalui internet, Karena banyak tulisan tantang cara budidaya buah naga, tetapi terkadang panduan tersebut tidak dibahas secara mendetail. Hal tersebut membuat para pembacanya bingung bagaimana langkah-langkah untuk membudidayakan tanaman ini. Pada artikel kali ini, akan dibahas panduan teknis budidaya buah naga secara lebih mendetail.

Buah naga saat ini masuk dalam jenis buah yang banyak digemari di Indonesia, karena buah ini memiliki rasa asam manis yang lezat. Selain itu, buah ini juga memiliki banyak sekali vitamin yang baik untuk tubuh. Buah naga merupakan tumbuhan yang termasuk dalam keluarga kaktus. Buah naga identik dengan buah dari Asia, padahal aslinya tanaman ini berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan Meksiko. Pada tahun 1870 bangsa Perancis membawa buah ini ke Vietnam sebagai tanaman hias, karena memiliki rasa yang manis kemudian buah ini dikonsumsi oleh Warga Vietnam dan Cina.

Di Indonesia buah naga baru populer sekitar tahun 2000, tidak ada catatan juga siapa yang pertama kali memperkenalkan buah ini di Indonesia. Tetapi diperkirakan buah naga masuk di Indonesia melalui negara Thailand dan dibudidayakan oleh penghobi tanaman ini secara sporadis.
Jenis buah naga yang banyak beredar di Indonesia hanya 2 jenis saja yakni Hylocereus undatus dengan ciri kulitnya merah dengan daging buah putih dan Hylocereus polyrhisus yang mempunyai warna kulit merah dengan daging buah merah. Selain kedua jenis tersebut sebenarnya ada 2 jenis lainya yakni Hylocereus costaricensis kulit merah dengan daging buah merah pekat agak keunguan dan Hylocereus megelanthus kulitnya berwarna kuning dengan daging buah putih.

Budidaya buah naga sangat cocok dilakukan di daerah dengan iklim tropis seperti di Indonesia. Tanaman ini banyak dibudidayakan di daerah dengan ketinggian 0-300 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan 720 mm per tahun. Suhu ideal untuk budidaya buah naga sekitar 26-36 derajat celsius.

Cara Memilih Bibit Buah Naga
Salah satu kunci sukses dalam budidaya tanaman adalah menggunakan bibit yang berkualitas, begituu juga dengan budidaya buah naga. Tanaman ini bisa diperbanyak dengan menggunakan cara vegetatif maupun genaratif. Cara generatif yakni cara pengembangan melalui biji, benih diambil dengan cara mengeluarkan biji pilihan dari buah naga. Cara ini cukup sulit dan hanya dilakukan oleh penangkar yang sudah berpengalaman.

Pengembangan buah naga dengan cara vegetatif lebih banyak digunakan karena lebih mudah dalam pengerjaannya.  Selain itu dengan bibit yang dikembangkan dengan cara vegetatif mempunyai sifat yang sama dengan indukan. Jadi Anda tinggal memilih indukan yang berkualitas kemudian diperbanyak dengan cara vegetatif. Berikut langkah-langkah untuk mendapatkan bibit dari buah naga.

Mengambil bibit buah naga bisa dilakukan dengan melakukan stek pada batang tanaman yang sudah pernah berbuah setiaknya 2-3 kali. Hal ini untuk memastikan agar budidaya buah naga cepat berbuah. Pilihlah batang tanaman yang memiliki diameter minimal 8 cm, keras, tua dan memiliki warna hijau kelabu dan sehat. Semakin besar dan kuat batang tersebut akan semakin baik, karena batang tersebut menjadi batang utama buah naga.
Potong batang dengan panjang sekitar 80-120 cm. Jangan potong semua, sisakan sekitar 20%, yang 80% akan digunakan menjadi bibit tanaman.

Potong calon bibit dengan panjang 20-30 cm, bagian ujung atas dipotong rata sedangkan ujung bawah dipotong mirip, Hal ini bertujuan agar akar tanaman bisa cepat tumbuh. Usahakan agar batang yang distek memiliki minimal 4 tunas baru.

Biarkan batang stek yang dipotong sampai mengering getahnya, hal ini bertujuan agar tanaman tidak cepat busuk saat ditanam. Untuk mengurangi resiko bibit terserang jamur, stek yang akan ditanam sebaiknya dicelupkan terlebih dahulu ke dalam fungisida.

Cara budidaya bibit buah naga adalah menyiapkan media semai, bisa dengan membuat bedengan atau menggunakan polybag. Buatlah media tanam dengan menggunakan campuran tanah dan pupuk organik (bisa menggunakan pupuk kandang atau pupuk kompos). Perbandingan campuran kedua bahan tersebut adalah 1:1.

Sebelum bibit ditanam sebaiknya siram dulu media penyemaian agar terjaga kelembabannya. Kemudian tancapkan bibit, bagian yang runcing berada di bawah dengan kedalaman sekitar 5 cm. Taruh bibit di tempat yang terlindung dari sinar matahari secara langsung. Siram bibit buah naga setidaknya2-3 kali dalam sehari sampai tanaman tumbuh tunas.

Setelah 3 minggu sejak bibit ditanam biasanya akan mulai tumbuh tunas, saat ini tanaman harus terkena sinar matahari secara langsung.

Pemeliharaan bibit biasanya berlangsung sampai 3 bulan sampai tanaman siap untuk dipindahkan ke media tanam. Bibit yang berusia 3 bulan baisanya memiliki tinggi tanaman sekitar 50-80 cm.

Persiapan untuk Menanam Buah Naga

Pemupukan Tanaman
Pada awal penanaman buah naga memerlukan banyak unsur nitrogen, sedangkan pada saat berbunga dan buah, tanaman ini memerlukan banyak unsur kalium dan fosfor. Jadi pemberian pupuk bisa mempertimbangkan kebutuhan tanaman. Tidak disarankan untuk menggunakan urea, karena jenis pupuk ini banyak menyebabkan pembusukan batang.

Pemupukan dengan menggunakan pupuk kandang atau kompos dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan dosis sekitar 5-10 kg untuk setiap lubang tanaman. Ketika tanaman sudah memasuki masa bunga dan buah, berikan tambahan pupuk NPK dan ZK dengan dosis 50 dan 20 gram per lubang tanam. Pemberian pupuk disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Pemeberian pupuk tambahan berupa pupuk cair, dan pupuk hayati diberikan untuk memaksimalkan hasil.

Penyiraman
Cara menanam buah naga yang baik tentu tidak lepas dari parawatan, terutama kebutuhan tanaman akan air. Penyiraman bisa dilakukan dengan mengalirkan air pada saluran irigasi.

Untuk lebih praktisnya bisa menggunakan irigasi tetes. Cuma untuk membangun sistem irigasi tetes
diperlukan biaya yang cukup besar.

Penyiraman dengan menggenangi parit dilakukan dengan cara merendam parit selama 2 jam. Bila penyiraman dilakukan dengan gembor maka setiap lubang tanaman disiram dengan air sebanyak 4-5 liter. Frekuensi penyiraman dilakukan sebanyak 3 kali dalam sehari ketika musim kemarau, atau menyesuaikan dengan kondisi tanah.

Penyiraman bisa dikurangi atau dihentikan bila tanaman sudah mulai berbunga atau berbuah. Hal ini untuk mengurangi tumbuhnya tunas baru sehingga perkembangan buah bisa maksimal. Tetapi bila kondisi tanah mengering segera lakukan penyiraman agar kelembaban tanah tetap terjaga dengan baik.

Untuk menanam buah naga di lahan satu hektar memerlukan sekitar 6.000-10.000. Jumlah tersebut dipengaruhi juga bagaimana cara menanam buah naga dan jarak tanam yang digunakan. Pada artikel kali ini akan dibahas bagaimana cara budidaya buah naga denga menggunakan tiang panjat tunggal. Dengan menggunakan cara ini maka akan dibutuhkan sekitar 6400 bibit dan 1600 tiang untuk setiap hektarnya.

Pembuatan TiangUntuk menanam buah naga di lahan satu hektar memerlukan sekitar 6.000-10.000. Jumlah tersebut dipengaruhi juga bagaimana cara menanam buah naga dan jarak tanam yang digunakan. Pada artikel kali ini akan dibahas bagaimana cara budidaya buah naga denga menggunakan tiang panjat tunggal. Dengan menggunakan cara ini maka akan dibutuhkan sekitar 6400 bibit dan 1600 tiang untuk setiap hektarnya...

Pembuatan Tiang Panjat
Tiang panjat diperlukan untuk menopang batang tanaman agar tidak mudah roboh. Tiang panjat biasanya dibuat secara permanen dengan menggunakan cor beton. Bentuk tiang panjat bisa berupa persegi atau silinder dengan diamater sekitar 10-15 cm. Tetapi bila Anda memiliki dana yang terbatas bisa menggunakan kayu atau bambu yang cukup kuat untuk menopang tanaman..

Tinggi tiang panjat biasanya berukuran 2-2,5 meter dan ditanam ke dalam tanah sedalam 50 cm. Hal ini agar tiang bisa berdiri dengan kokoh untuk menopang pertumbuhan buah naga. Buatlah tiang panjat tersebut secara berbaris, jarak tiang dalam satu baris 2,5 meter sedangkan jarak antar baris 3 meter. Jarak ini juga sekaligus menjadi jarak tanam. Di antara barisan buat saluran drainase sedalam 25 cm.


Pengolahan Tanah untuk Budidaya Buah Naga
Setelah tiang panjat selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah membuat lubang tanam di sekitar tiang dengan ukuran 60×60 cm sedalam 25 cm. Posisi tiang panjat berada tepat di tengah lubang. Campur tanah hasil galian lubang dengan pasir sebanyak 10 kg. Hal ini untuk meningkatkan porositas tanah. Setealh itu tambahkan pupuk kandang atau kompos sebanyak 10-20 kg. Jangan lupa campurkan juga kapur pertanian atau dolomit, karena buah naga memerlukan banyak kalsium. Campur semua bahan di atas dan aduk hingga rata.

Timbun kembali lubang tanam dengan campuran bahan di atas kemudian siram dengan air sampai basah. Jangan sampai air menggenang, kemudian diamkan terkena sinar matahari sampai menggering. Setelah 2-3 hari berikan tambahan pupuk TSP sebanyak 25 gram setiap lubangnnya. Pemberian pupuk melingkari tiang panjat dengan jarak sekitar 10 cm. Biarkan sekitar 1 hari, kini media telah siap untuk ditanami buah naga.

Menanam Bibit Buah Naga
Cara menanam buah naga selanjutnya adalah memindahkan bibit buah naga dari media semai ke media tanam. Untuk satu tiang bisa ditanami sekitar 4 bibit buah naga. Jarak tanam bibit dengan tiang sekitar 10 cm. Gali lubang tanam sedalam 10-20, sesuaikan dengan panjang bibit. Kemudian masukan bibit ke dalam lubang dan timbun kebali dengan tanah sambil dipadatkan.
Setelah keempat bibit ditanam, ikat  bibit tersebut sehingga menempel pada tiang panjat. Lakukan pengikatan agar tanaman bisa tumbuh menjulur sepanjang 20-30 cm. Pengikatan jangan terlalu kuat agar tanaman memiliki ruang gerak dan tidak melukai bibit tanaman.

Pemupukan dan Perawatan Budidaya Buah Naga Panjat
Tiang panjat diperlukan untuk menopang batang tanaman agar tidak mudah roboh. Tiang panjat biasanya dibuat secara permanen dengan menggunakan cor beton. Bentuk tiang panjat bisa berupa persegi atau silinder dengan diamater sekitar 10-15 cm. Tetapi bila Anda memiliki dana yang terbatas bisa menggunakan kayu atau bambu yang cukup kuat untuk menopang tanaman.
Tinggi tiang panjat biasanya berukuran 2-2,5 meter dan ditanam ke dalam tanah sedalam 50 cm. Hal ini agar tiang bisa berdiri dengan kokoh untuk menopang pertumbuhan buah naga. Buatlah tiang panjat tersebut secara berbaris, jarak tiang dalam satu baris 2,5 meter sedangkan jarak antar baris 3 meter. Jarak ini juga sekaligus menjadi jarak tanam. Di antara barisan buat saluran drainase sedalam 25 cm.

Pemanenan
Tanaman buah naga berumur panjang. Siklus produktifnya bisa mencapai 15-20 tahun. Budidaya buah naga mulai berbuah untuk pertama kali pada bulan ke 10 hingga 12 terhitung setelah tanam. Namun apabila ukuran bibit tanamannya lebih kecil, panen pertamanya bisa mencapai 1,5-2 tahun terhitung setelah tanam. Produktivitas pada panen pertama biasanya tidak langsung optimal.

Satu tanaman biasanya menghasilkan 1 kg buah. Dalam satu tiang panjat terdapat 4 tanaman. Berarti dengan jumlah tonggal 1600 dalam satu hektar akan dihasilkan sekitar 6-7 ton buah naga sekali musim panen. Usaha budidaya buah naga yang sukses bisa menghasilkan lebih dari 50 ton buah per hektar per tahun.

Ciri-ciri buah yang siap panen adalah kulitnya sudah mulai berwarna merah mengkilap. Jumbai buah berwarna kemerahan, warna hijaunya sudah mulai berkurang. Mahkota buah mengecil dan pangkal buah menguncup atau berkeriput. Ukuran buah membulat dengan berat sekitar 400-600 gram.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cara Budidaya Buah Naga"

Post a Comment