Cara Budidaya Kubis( Bunga Kol )

Jumpa lagi dengan budidayaseno pada kesempatan ini mari kita bahas gimana budidaya kubis, atau bunga kol yuo langsung simak ajah artikel si bawah ini.


Cara Budidaya Kubis. Kubis , kol,
kobis, atau kobis bulat (terdiri dari beberapa kelompok kultivar dari Brassica oleracea ) adalah tanaman dua tahunan hijau atau ungu berdaun, ditanam sebagai tanaman tahunan sayuran untuk kepala padat berdaunnya.

Erat kaitannya dengan tanaman cole lainnya, seperti brokoli, kembang kol, dan kubis brussel, itu diturunkan dari B. oleracea var. oleracea , kubis lapangan liar.u

Kubis adalah sayuran yang berlapis-lapis. Dalam kondisi hari diterangi matahari panjang seperti yang ditemukan di garis lintang utara di musim panas, kubis dapat tumbuh jauh lebih besar.

Hingga saat ini, tingkat produksi tanaman kubis (kol) baik dengan jumlah ataupun kualitas tetap tergolong rendah. Hal ini dikarenakan banyak lahan yang telah miskin unsur hara-nya, pemupukan yang tidak berimbang, banyak organisme pengganggu tanaman, cuaca serta iklim.
Berikut ini dijelaskan bagaimana cara budidaya kubis (kol) yang umum dilakukan :

Fase Pra Tanam

Syarat tumbuh
Tumbuh dengan baik pada ketinggian 800 m d.pl. ke atas, curah hujan hujan cukup serta temperatur hawa 15 – 20 derajat celcius,
Menyukai tipe tanah yang gembur, bertekstur mudah atau sarang dan ph 6 – 6, 5. Kubis mampu tumbuh sepanjang tahun.

Pengelolaan Tanah
Bersihkan lahan dari gulma serta tanaman liar untuk meminimalisir serangan penyakit yang terbawa tanah layaknya akar bengkak, busuk lunak, rebah semai, dan lain-lain. Dengan cara cara dicabut, dikumpulkan, kemudian dibakar atau bisa dimanfaatkan untuk dijadikan kompos.
Gunakan pupuk organik, terutama di musim kemarau untuk menambah efisiensi pemakaian air

Persiapan lahan
Olah lahan dengan cara dicangkul serta dibajak sedalam 20-30 cm
Berikanlah dolomit atau captan kurang lebih 2 ton/ha bila ph fase persemaian,
Siapkan media persemaian yang terdiri dari campuran tanah yang sudah dicampu pupuk kandang ( kompos ) halus dengan perbandingan 1:1,
Benih kubis direndam dahulu dalam air hangat selama beberapa jam kemudian diangin-anginkan,
Sebarkan benih dengan merata serta teratur pada lahan semai, kemudian tutup dengan daun pisang selama 3-4 hari,
Lakukan penyiraman setiap hari,
Persemaian di buka setiap pagi hingga pukul 10. 00 serta sore hari mulai pukul 15. 00,
Amati bibit kubis yang diserang penyakit tepung berbulu ( peronospora parasitica ) atau ulat daun pada daun pertama, dipetik serta dibuang daun yang terserang.

Fase Tanam
Jarak tanam
Jarak tanam jarang (70×50 cm) atau jarak tanam rapat (60×50 cm)

Bibit
Bibit yang sudah berusia 3 – 4 minggu dan mempunyai 4 – 5 daun , itu artinya siap dipindahan ke lahan tanam.

Pemupukan
Pupuk dasar diberikan 1 hari sebelum saat tanam dengan dosis 250 kg/ha tsp, 50 kg/ha urea, 175 kg/ha za serta 100 kg/ha kcl.

Pupuk dasar dicampur kemudian diberikan di setiap lubang tanam yang sudah diberi pupuk kandang, lalu ditutup kembali dengan tanah.

Cara tanam
Buat lubang tanam dengan tugal sesuai jarak tanam,
Tentukan bibit yang segar serta sehat,
Tanam bibit pada lubang tanam,
Apabila bibit disemai pada bumbung daun pisang segera ditanam bersamaan bumbungnya,
Apabila bibit disemai pada polybag plastik, keluarkan bibit dari polibag baru kemudian ditanam,
Apabila disemai dalam bedengan, ambillah bibit beserta tanahnya lebih kurang 2-3 cm dari batang sedalam 5 cm dengan solet ( sistem putaran ),
Sesudah ditanam, siram bibit dengan air hingga basah,
Kubis bisa ditumpangsarikan dengan tomat, cabai atau bawang merah dengan cara tanam : 2 baris kubis baris tomat. tomat ditanam 3 atau 4 minggu usai kubis ditanam.

Fase Pra Pembentukan Krop (0 – 49 hari)
Penyiraman dikerjakan setiap hari saat pagi atau sore hari,
Pemupukan susulan dikerjakan pada umur 28 hari dengan dosis 50 kg/ha urea, 175 kg/ha za serta 100 kg/ha kcl,
Penyiangan (penggemburan serta pembubunan tanah) dikerjakan pada umur 2 serta 4 minggu,
Perempelan cabang atau tunas-tunas samping dikerjakan seawal barangkali agar pembentukan bunga optimal,
Hama yang menyerang pada fase ini diantaranya ulat tanah (agrotis ipsilon hufn), ulat daun kubis (plutella xylostella l), ulat krop kubis (crocidolomia binotalis zell), ulat krop bergaris (hellula undalis f),
Lakukan pengamatan setiap seminggu sekali pada hama-hama tersebut mulai kubis umur 13 hari. populasi paling tinggi berlangsung pada awal musim kemarau,
Cara pengendalian; kumpulkan serta musnahkan dengan mekanik, sanitasi lingkungan.

Tanaman muda yang mati dikarenakan penyakit rebah kecambah ( rhizoctonia solani kuhn. ) dicabut, lalu kemudian disulam dengan tanaman baru yang sehat, imbuhkan natural glio pada lubang tanam.

Fase Pembentukan Krop (50 – 90 hari)
Penyiangan secara manual dengan tangan dikerjakan sampai kurang lebih 1 minggu sebelum saat panen,
Kerjakan pengamatan lebih intensif pada hama yang mengakibatkan kerusakan berat pada fase ini yaitu ; ulat daun kubis ( p. xylostella ) serta ulat krop kubis ( c. binotalis ), umumnya pebruari – maret,
Serangan hama menjelang panen tak perlu dikendalikan ( dengan kimia )

Panen dan Pasca Panen

  • Kubis dipanen sesudah berusia 81- 105 hari
  • Tanda-tanda kubis siap panen apabila pinggir daun krop terluar di bagian atas krop telah melengkung ke luar serta berwarna agak ungu, krop sisi dalam telah padat.
  • Pada waktu panen diikursertakan dua helai daun hijau membuat perlindungan krop
  • Jangan sempat berlangsung memar atau luka
  • Amati penyakit busuk lunak ( erwinia carotovora ) serta busuk hitam ( xanthomonas camprestris )
  • Daun-daun kubis yang terinfeksi mesti dibuang.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cara Budidaya Kubis( Bunga Kol )"

Post a Comment