Sawi memiliki nama ilmiah Brassica sinensis L merupakan sayuran daun yang tumbuh subur di daerah panas maupun sejuk. Tanaman ini bisa tumbuh di daerah yang memiliki ketinggian sampai 1200 meter dpl. Untuk mendapatkan hasil terbaik ada beberapa cara budidaya sawi salah satunya adalah menanamnya di daerah tinggi. Tapi pada umumnya para petani menanam sawi di daerah dengan ketinggian 100-500 meter dpl.

Sayuran ini sangat kaya dengan kandungan pro vitamin A dan asam askrobat (vitamin C) yang baik untuk tubuh. Selain itu sawi merupakan jenis sayuran yang enak dan lezat ketika dimasak, oleh karena itu banyak digunakan sebagai campuran nasi goreng, mie bakso atau capcay.

Ada beberapa literature yang menyebutkan caisim atau sawi bermanfaat untuk menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada penderita batuk. Selain itu sayuran ini juga berkhasiat untuk memperbaiki fungsi ginjal, membersihkan darah, menyembuhkan penyakit kepala dan memperlancar pencernaan.

Berbeda dengan budidaya sayuran lain, tanaman sawi relatif lebih tahan terhadap air hujan, sehingga kamu bisa membudidayakan sayuran sawi sepanjang tahun. Tapi agar sayuran ini bisa tumbuh dengan baik kamu harus menata drainase kebun dengan baik agar area tanam tidak tergenang dengan air. Agar kamu bisa meraih hasil terbaik dari budidaya sawi kamu bisa membaca ulasan lengkap cara budidaya sawi di bawah ini.

Cara Budidaya Sawi dengan 4 Langkah Mudah

Budidaya sawi sebenarnya tidak terlalu sulit, karena proses menanamnya hampir sama dengan proses budidaya tanaman lain seperti lobak, broccoli, kubis dll. Namun demikian, buka berarti kamu bisa sembarangan dalam menanam sawi, karena akan memberikan hasil yang kurang maksimal bila ada kesalahan dalam proses menanamnya. Berikut beberapa tahapan yang harus dilalui dalam budidaya sawi.

Penyiapan Benih Sawi dan Penyemaian
Benih sawi didapat dengan cara

membiarkan tanaman sampai berbunga dan menghasilkan biji. Untuk bisa berbunga tanaman harus dibiarkan sampai lebih dari 70 hari. Setelah itu baru sayuran sawi dipanen dan dipisahkan bijinya untuk dijemur sampai kering. Apabila matahari bersinar terik maka penjemuran cukup dilakukan 1-2 hari saja. Bila disimpan dengan baik benih sawi bisa bertahan sampai 3 tahun.

Untuk menyimpan benih sawi dengan baik dan murah adalah dengan menaruhnya di dalam botol kaca. Sebelum dimasukan ke dalam botol bibit harus diseterilkan terlebih dahulu dari bakteri dan jamur dengan cara direbus. Bersihkan botol sampai benar-benar bersih dan kering kemudian masukan bibit sawi ke dalam botol sampai batas bawah leher botol.

Kemudian tutup dengan menggunakan abu halus. Abu ini berfungsi untuk menyerap uap agar kelembaban bisa dipertahankan pada tingkat rendah. Selain itu dengan menutupnya dengan abu masih memungkinkan bibit sawi untuk mendapatkan udara.

Sebelum ditanam secara massal di lahan tanam sebaiknya bibit sawi disemaikan terlebih dahulu. Cara menyemai bibit ini cukup mudah, yakni dengan merendamnya selama 2 jam kemudian sebarkan secara merata pada media semai. Usahakan media semai memiliki pelindung agar bibit tidak terkena hujan dan sinar matahari secara langsung. Kamu bisa membuat media semai dengan menggunakan campuran kompos halus yang dicampur dengan tanah.

Tutup media penyemaian tersebut dengan menggunakan jerami sampai tunas muncul. Biasanya tunas akan muncul ketika bibit berusia 2-3 hari. Kemudian singkirkan jerami kering yang menutupnya dan biarkan bibit sawi tumbuh sampai sekitar 2-3 minggu sehingga siap dipindahkan pada lahan tanam. Selama proses penyemaian kamu harus mengontrol tingkat kelembaban media tanam dengan cara melakukan penyiraman secara teratur.

Mengolah Tanah dan Penanaman Sawi

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to " "

Post a Comment